Rabu, 04 Januari 2012

Peringkat Investasi Harus Mampu Dorong Produksi Pangan


TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Rofi’ Munawar menilai perolehan kenaikan peringkat Investment Grade harus mampu mendorong peningkatan produksi pangan nasional dan pengembangan infrastuktur pertanian di 2012.
Ia mencatat Indonesia adalah satu negara yang mengalami perubahan signifikandalam Foreign Direct Investment (FDI), bergerak dari peringkat ke-20 menjadi ke-9. Arus masuk FDI ke Indonesia adalah USD 13 miliar pada tahun 2010 atau 160 persen lebih tinggi dari tahun 2009. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang kuat, pasar konsumen yang besar, dan sumber daya alam yang berlimpah.
“Investasi harus diarahkan juga kepada foreign direct investment pertanian, jangan hanya kepasar modal dan financial. Sektor pertanian merupakan sektor riil yang sangat langsung berkaitan dengan tenaga kerja yang besar dan konsumen yang jelas. Bagi pemerintah Momentum investment grade harus mampu meningkatkan daya saing pertanian lokal dan dirasakan pertumbuhannya oleh para petani.” tegas Rofi’, di Jakarta, Kemarin.

Lebih lanjut ia menerangkan, peringkat investasi ini diharapkan juga mampu mendorong Indonesia melakukan akselerasi infrastruktur dan regulasi pangan yang kompetitif. Sehingga mobilitas ataupun distribusi barang dan jasa menjadi efisien. Sektor pertanian sangat penting untuk menangkap momentum ini, mengingat trend kebutuhan pangan yang begitu besar dari tahun ke tahun. Sehingga akan menyebabkan investasi di sektor komoditas pangan diprediksi meningkat tajam.
Sebagaimana dikutipnya, target pemerintah tahun 2012 dalam bidang pangan terbilang besar, oleh karenanya perlu infrastuktur dan iklim investasi pertanian yang baik. Ditargetkan produksi padi naik 6,63 juta ton GKG (10,14 persen), jagung naik 6,8 juta ton (39,53 persen), dan kedelai naik 1,03 juta ton (118,39 persen). Pencapaian laju inflasi yang rendah di tahun 2011 hanya 3,79% turun dibandingkan tahun 2010 di angka 6,96%.
Tercatat juga, keberhasilan panen raya pada bulan maret dan April 2011 memberikan kontribusi sektor pangan terhadap rendahnya inflasi.
“Seluruh pencapaian produksi pertanian tahun 2012 harus mampu diserap secara maksimum oleh konsumen dalam negeri. Itu bukan hal yang sulit jika dilakukan dengan serius oleh Pemerintah, dengan pendapatan per kapita tahun 2011 sekitar USD3.600 per jiwa masyarakat Indonesia memberi gambaran bahwa daya beli terhadap komoditas pangan akan semakin meningkat,” Anggota legislator dari Dapil Jatim VII ini menegaskan.
Sebagaimana diketahui, Fitch Ratings menaikkan peringkat utang jangka panjang bermata uang valuta asing dan rupiah atau long term foreign dan local currency issuer default ratings (IDR) Indonesia menjadi BBB- dari sebelumnya BB+, dengan outlook stabil. Fitch Ratings menyatakan dengan kenaikan peringkat tersebut, maka Indonesia memperoleh peringkat layak investasi

Penulis: Srihandriatmo Malau  |  Editor: Budi Prasetyo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar