Perhimpunan Petani Dan Nelayan Sejahtera Indonesia atau PPNSI yang dideklarasikan pada 17 September 2003 terus aktif menjalankan strategi kemitraan pemberdayaan untuk meningkatkan daya saing pertanian agar petani lebih sejahtera. Kegiatan berupa workshop dan pendampingan petani digagas oleh PPNSI. Kader PPNSI terlatih dalam mendampingi petani dari awal persiapan bertani sampai pemasaran.
“Kami mendampingi sampai petani benar-benar mandiri “ kata Ape Hermawan, salah seorang koordinator PPNSI yang barusan saja menggelar pelatihan beternak kelinci di Bogor Jawa Barat. Ditambahkan Ape, terutama di wilayah pedesaan, gizi buruk seringkali melanda
justru pada keluarga peternak. Mereka memiliki hewan ternak sapi, kambing dan ayam. Tetapi lebih memilih menguangkan ternak mereka daripada mengkonsumsinya. Dengan adanya workshop beternak kelinci ini demi memenuhi ketersediaan gizi masyarakat yang murah dan terjangkau tersebut.
Workshop Agrobisnis
Tidak hanya beternak kelinci, PPNSI juga mengadakan serangkaian workshop yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Semisal pelatihan budidaya udang windu, pelatihan pembuatan biogas, pelatihan bertani organik, dan lain-lain.Semua sektor agrobisnis digarap oleh PPNSI, lembaga kemasyarakatan yang diketuai oleh Baran Wirawan Msi.Hal ini dikarenakan PPNSI berdiri hampir di seluruh propinsi , terdapat 33 cabang di wilayah Indonesia. Kaderisasi terjalin melalui rekruitmen dari sebuah ormas politik, sekalipun demikian aktifitas pemberdayaan PPNSI tidak mengenal basis massa. Dengan berdiri di seluruh propinsi, PPNSI hadir untuk lebih mengoptimalkan ,memberdayakan,menguatkan kelembagaan kelompok tani dan gapoktan yang telah ada dengan konsep yang lebih P-A-T-E-N : Pemberdayaan-Advokasi-Teknologi-Edukasi-Networking. “Siapa saja boleh menjadi mitra PPNSI” kata Ape menuturkan misi dan visi organisasi yang diikutinya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar